Salatiga-(06/02/2025) Mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama (SAA) Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang berkesempatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Acara diawali dengan pembukaan, sambutan sekaligus penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) yang diwakili oleh masing-masing pihak, yakni Pdt. Gunawan Yuli Agung Suprabowo, D.Th. (Fakultas Teologi UKSW) dan Dr. Samidi, M.S.I (FUHUM UIN Walisongo). Salah satu bentuk kerjasama ini yaitu Kuliah Kerja Lapangan (KKL).
Kegiatan KKL kali ini didampingi oleh dosen-dosen Prodi SAA di antaranya, Ulin Ni’am Masruri, M.A. (Kaprodi), Thiyas Tono Taufiq, S.Th.I., M.Ag. (Sekprodi), Luthfi Rahman (DPL), Moch. Maola Nasty Gansehawa, M.A. (DPL), dan Solikhin (Tenaga Kependidikan).
![](http://fuhum.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-11-at-12.42.50-PM.jpeg)
![](http://fuhum.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-11-at-12.42.41-PM-1.jpeg)
Kegiatan dilanjutkan kuliah umum dengan mengangkat tema “Best Practice Fakultas Teologi UKSW dalam Moderasi Beragama”, yang juga disampaikan langsung oleh Pdt. Gunawan Yuli Agung Suprabowo, D.Th. Beliau menyampaikan, “UKSW sudah terlebih dahulu menerapkan “Moderasi Beragama”, sebelum pemerintah menggaungkan moderasi secara luas. Di sisi lain, UKSW menyebut sebagai kampus Indonesia Mini”. Penerapan moderasi oleh Fakultas Teologi UKSW dilakukan secara langsung melalui praktik kuliah di lapangan.” Artinya, mahasiswa UKSW kami terjunkan secara langsung untuk berkiprah di lembaga, sekolah, gereja maupun masyarakat. Hal ini dilakukan agar mahasiswa dapat mempraktikkan secara langsung antara teori yang telah didapatkan di kelas.
![](http://fuhum.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-11-at-12.42.49-PM.jpeg)
Di sesi berikutnya, beliau juga memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk bertanya. Salah satu mahasiswa SAA, Nagita Rahayu Sabela menanyakan mengapa Salatiga dinobatkan sebagai salah satu Kota Toleran di Indonesia setelah Singkawang? Apa yang melatarbelakangi? Pdt. Gunawan menanggapi secara singkat bahwa peran dan sinergi masyarakat sangat penting, termasuk sinergi UKSW dan berbagai elemen di Salatiga. Oleh karena itu, beliau juga berpesan bahwa peran Perguruan Tinggi sangat penting untuk membangun serta memperkuat toleransi di masyarakat.
![](http://fuhum.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-11-at-12.42.40-PM.jpeg)
Di akhir kuliah umum, beliau juga mengajak kepada para mahasiswa membentuk kelompok untuk mendiskusikan dan merefleksikan: 1. Apa manfaat moderasi beragama dan apakah relevan diberlakukan di seluruh konteks budaya Indonesia?; 2. Apa strategi anda dalam membangun toleransi beragama di komunitas agama anda dan media sosial? Diskusi kelompok ini sebagai bentuk refleksi mengenai pentingnya moderasi beragama di masyarakat.