fuhum.walisongo.ac.id – Implementasi MoU, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo Semarang mendelegasikan 5 mahasiswa dalam kegiatan International Student Mobility di Universiti Malaya, yang merupakan kampus terbaik di Malaysia pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Kabag FUHum yang juga penanggung jawab kegiatan International Student Mobility ini Dr. H. Samidi Khalimi, M.Ag. mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pengetahuan mahasiswa di tingkat global.
Senada dengan Dr. H. Samidi Khalimi, M.Ag., Dekan FUHum UIN Walisongo Semarang Dr. H. Mokh. Sya’roni, M.Ag. mengatakan bahwa program ini memberikan pengalaman akademik internasional bagi para mahasiswa FUHum.
“Program International Student Mobility di Universiti Malaya merupakan program akademik internasional pertama bagi mahasiswa FUHum. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman akademik internasional bagi para mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Humaniora. Para mahasiswa peserta merupakan hasil seleksi yang ketat dalam bidang kemampuan Bahasa asing dan kompetensi akademik melalui presentasi makalah sesuai dengan program studi masing-masing,” jelas Dekan.
Dekan Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya Prof. Dr. Mohd Fauzi bin Hamat menyambut baik kedatangan para mahasiswa FUHum dan berharap kegiatan ini berlanjut pada masa yang akan datang.
“Saya sangat senang dan berharap ke depan tugas akhir mahasiswa dapat dipresentasikan di sini,” harapnya saat memberikan sambutan.
Agenda dimulai dengan keterlibatan para mahasiwa dalam mengikuti kelas mata kuliah Psikospiritual Islam yang diampu Dr. Mohd Syukri bin Zainal Abidin. Kemudian dilanjutkan menyampaikan presentasi yang diwaikili 3 mahasiswi dan diskusi panel yang mencakup berbagai topik penelitian sesuai dengan prodi masing-masing. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan internasional mahasiswa. Adapun tema-tema mereka adalah:
- Zhafiratun Zhafarina: Conflict Transfirmation Based on Gender
- Nilna Silma Jauharotina: Youth, Youtube and the Qur’an: Multiculturalism Among Indonesian Youth Through Social Media Platform
- Hilmi Mulyani: Beyond Form: How Architecture Narrates the Human Experience
- Hanifa Khaerani: Relationship Between Leaders and People in Islam
- Zakiah Nur Azizah: Sufistic Healing Therapy: Methods, Prayer, and Combinations (Water, Salt, etc.)
Hilmi Mulyani, yang merupakan wakil dari Prodi Ilmu Seni dan Arsitektur Islam menghadirkan pandangan menarik tentang bagaimana arsitektur dapat menggambarkan pengalaman manusia yang lebih dalam, melampaui sekadar bentuk fisik. Ia juga merasa terkesan dengan acara ini.
“Program Student Mobility yang diawali dengan studi tatap muka langsung bersama Dr. Mohd Syukri bin Zainal Abidin di Universiti Malaya berlangsung sangat interaktif dengan penjelasan mengenai 3 kecerdasan yaitu IQ, EQ, dan SQ yang dikaitkan dengan urgensi setiap bidang mulai dari Tasawuf, Perbandingan Agama, bahkan hingga dalam lingkup Arsitektur, hal ini menyebabkan diskusi antar mahasiswa maupun dosen sangat berkesan,” terangnya.
Sementara Hanifa Khaerani, wakil dari Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir sangat antusias mengikuti semua kegiatan dari awal hingga akhir.
“Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil selama kami berkegiatan di universiti malaya dan banyak sekali hal menarik yang bisa kita lihat. Kami melakukan kegiatan diskusi bersama dosen dan mahasiswa dari Universiti Malaya, presentasi dan bertukar cerita satu sama lain,” paparnya. Ia berharap kegiatan ini dapat terus berjalan.
“Harapan saya untuk program Student Mobility selanjutnya adalah program ini agar terus berjalan setiap tahunnya guna menjalin kerja sama antara UIN Walisongo (khususnya FUHum) dan Universiti Malaya untuk pengembangan studi. Kedepannya mungkin bisa dilebihkan kuota mahasiswa yang mengikuti program ini,” pungkasnya.
Senada Hilmi dan Hanifa, Zakiah Nur Azizah perwakilan dari Prodi Tasawuf Psikoterapi yang membahas terapi penyembuhan sufistik, mencakup metode, doa, serta kombinasi bahan alami seperti air dan garam, yang menggambarkan pendekatan holistik terhadap kesehatan spiritual dan fisik.
“Saya sebagai mahasiswa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi sangat tertarik dengan perkuliahan ini, tidak berbeda jauh dengan mata kuliah SQ dan Pengukurannya yang diajarkan oleh Bapak Muhaya. Disisi lain setiap mahasiswa akan diberikan satu permasalahan yang sesuai dengan jurusan masing-masing lalu kita diskusikan permasalahan tersebut”, terangnya.
Terkait dengan presentasi mahasiswa, Zakiah merasa ia dan teman-temannya dapat dapat menjabarkan papernya dengan baik. Bahkan ia merasa tertantang karena terdapat beberapa mahasiswa dan dosen-dosen ikut mendengarkan dan menjadi juri dalam pemaparan materi tersebut.
Sementara Wakil Dekan III H Sukendar, Ph.D. mengapresiasi keberanian para mahasiswa presentasi dalam forum internasional.
“Alhamdulillah mahasiswa FUHUM menunjukkan bahwa mereka berani dan mampu melakukan presentasi dalam bahasa Inggris di universitas sekelas Universiti Malaya, salah satu universitas terkemuka di Malaysia. Semoga ke depan semakin banyak lagi mahasiswa FUHUM yg berani tampil di universitas di luar negeri dan di forum-forum internasional. Sehingga nuansa internasional dan global menjadi hal yg biasa dalam iklim akademik di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora,” terangnya.
Humas FUHum