FUHum.news – Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (DEMA FUHum) melaksanakan kegiatan pelantikan dan seminar nasional. Acara yang berlangsung di Gedung O lantai 3 FUHum UIN Walisongo Semarang, Rabu (31/3/2021).
Kegiatan yang dilaksanakan secara offline ini tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Panitia mengangkat tema “Polarisasi dan Politisasi di Era Disrupsi”.
Pada pelantikan dan seminar Nasional tersebut dihadiri oleh tamu undangan yakni pihak birokrasi dan perwakilan dari masing-masing calon pengurus Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) FUHum yang akan dilantik.
Adapun ORMAWA yang dilantik yaitu HMJ, DEMA, SEMA dan semua UKM yang ada di FUHum. Diwakili oleh ketua terpilih yang maju kedepan dan dilantik oleh Dekan FUHum Dr. Hasyim Muhammad. M.Ag., dengan diikuti oleh jajaran pengurus ORMAWA lainnya.
Dalam sambutannya, Muhammad Rizalil Faiz selaku ketua DEMA-F terpilih 2021 memaparkan harapan untuk pengurus ormawa FUHum setelah dilantik dapat bekerja sama, progresif dan berintegritas dalam menjalankan roda kepengurusan menuju resolusi baru.
“Ini yang menjadi cita-cita dari pengurus DEMA-F agar ORMAWA FUHum lebih baik kedepannya dan mampu bersaing dengan fakultas lainnya, baik ditingkat universitas maupun nasional,” terangnya.
“Salah satu cita-cita dari pegurus DEMA-F adalah mensinergikan ORMAWA FUHum untuk menuju resolusi baru dan lebih baik kedepannya,” tambah ketua DEMA-F tersebut.
Dilanjutkan dengan acara seminar nasional, hadir sebagai narasumber Romo Aloysius Budhi Purnomo Pr. selaku Pastur Agama Khatolik dan H. Sukendar, M. Ag, M.A., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Studi Agama-agama (SAA).
Tema yang diambil dalam seminar nasional tersebut mengajak peserta untuk memahami kondisi bahwa agama pada saat ini justru dijadikan sebuah ajang perpolitikan, sehingga tujuan politik yang seharusnya sebagai sarana untuk bisa mengawal pemimpin yang adil, kini berbelok.
Menurutnya, sebuah tantangan tersendiri bagi Mahasiswa FUHum dapat berpendirian teguh agar tidak terbawa oleh arus politisasi agama, dan menjadi sebuah PR seorang pemimpin yang berdikari untuk dapat mengemban amanah dan tanggung jawab yang telah diberikan.
“Kita kerap kali dibawa oleh dunia yang begitu masif, ketika kita pasif dan tidak berpendirian maka akan terbawa arus politisasi agama,” tutur Sukendar.
Ucapan selamat dari Romo Aloysius Budhi Purnomo Pr untuk Mahasiswa FUHum yang telah dilantik menjadi pengurus ormawa Fuhum 2021.
Pastur agama Khatolik tersebut menyampaikan, “Ketika kita melakukan kebaikan maka dampaknya akan kembali baik kepada lingkungan. Jangan pernah takut untuk melakukan kebaikan walaupun kita sedang belajar,” pesannya.
Dalam wawancara, ketua DEMA-F Muhammad Rizalil Faiz, menyampaikan alasan memilih tema tersebut karena menurutnya Mahasiswa masih minim pemahaman mengenai politik kampus, perpolitikan kampus hanya terlihat sebagai ajang ketika tiba waktu pemilwa.
Akhirnya inisiatif untuk mengangkat tema tersebut yakni dengan tujuan agar Mahasiswa dapat memahami bahwa politisasi dan polarisasi tidak hanya sekedar sebagai ajang perebutan kursi, melainkan bagaimana caranya kita bisa berjalan sesuai dengan arah yang kita tuju sebagai pemimpin.
Secara keseluruhan, acara berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir. Ahmad Zidni Khoiril hakim, selaku ketua panitia acara mengatakan bahwa kegiatan yang telah diadakan secara serentak ini sudah cukup bagus karena nantinya dapat membangun kerjasama dan integritas ORMAWA FUHum.
Penulis: Lia Barokatus Solikah
Tim Web FUHum