FUHum.news – Dosen Prodi Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo Semarang, Thiyas Tono Taufiq, M.Ag ikut berpartisipasi dalam kegiatan bertajuk “Yang Muda Bersuara” dengan Tema “Menggelorakan Perdamaian di Masa Covid-19” yang diselenggarakan oleh Institute for Southeast Asian Islamic Studies (ISAIS) UIN Sultan Syarif Kasim Riau, (30/6/2020).
Adapun para narasumber kegiatan yang diselenggarakan melalui aplikasi Zoom ini adalah para aktifis perdamaian dari berbagai daerah.
Dalam menyampaikan gagasannya, ia memaparkan tentang peran pemuda sebagai pelopor perdamaian dan pemersatu bangsa di tengah wabah Covid-19, yang saat ini tengah melanda dunia, termasuk Indonesia.
“Ada beberapa alasan mengapa harus pemuda yang menjadi pelopor perdamaian dan pemersatu bangsa. Pertama, realitas sejarah Indonesia, bahwa pemuda memiliki andil besar dalam setiap perubahan dan problem di masyarakat. Kedua, peran pemuda sebagai agen of change dan agen of social control. Ketiga, pemuda memiliki keingintahuan yang tinggi dan jejaring yang luas,” paparnya.
“Melalui pemuda, di tengah wabah Covid-19, generasi muda bisa menjadi pelopor untuk senantiasa mengingatkan kepada masyarakat luas untuk tetap menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental,” tambahnya.
Bahwasannya, peran pemuda atau generasi milenial memiliki peran penting di tengah wabah Covid-19, terutama dalam memberikan informasi dan edukasi kepada orang-orang di sekelilingnya. Pasalnya, para pemuda zaman sekarang sangat melek teknologi, informasi dan getol dengan media sosial. Oleh karena itu, para generasi muda bisa memanfaatkan teknologi maupun media sosial sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat secara luas.
Dalam pungkasan isi penyampain gagasan, ia menyampaikan bahwa andil pemuda dalam menjaga optimisme dan konsistensi di tengah situasi yang tidak menentu agar senantiasa termotivasi untuk beraktivitas di era kenormalan baru di tengah ketidaknormalan keadaan.
Tim Web FUHum