FUHum.news – Kemunculan Covid-19 yang kemudian dinyatakan sebagai pandemi dalam waktu singkat membuat dunia yang sebelumnya dalam tatanan normal menjadi berubah dalam banyak hal. Pandemi ini memaksa umat manusia untuk beradaptasi di berbagai ranah kemanusiaan, termasuk dalam kehidupan beragama. Penganut agama di seluruh dunia telah melakukan kajian di tengah pandemi dengan menggali ajaran agama, terutama aspek esoteris, dan menggunakannya sebagai kekuatan untuk bertahan hidup di era pandemi.
Berdasarkan fenomena tersebut, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo Semarang, bekerjasama dengan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora (FUAH) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto menggelar acara 3rd International Conference On Ushuluddin and Humanities Studies (the 3rd ICONHUMANS) dengan tema “Religion in the Time of Pandemic: An Outlook of Islamic Mysticism, Theology, Philosophy, and Ethics”, pada Kamis (21/10/2021).
Adapun topik-topik dalam seminar internasional ini adalah:
- Spiritual Well Being and Mental Health.
- Faith and Spirituality.
- Knowledge, Ethics and Religious Practices.
- Sufism and Resilience.
- Spirituality, Millennial and Social Media.
- Spirituality and the Death.
- Interrelation between Science and Theology.
- Religious Efforts and Initiatives.
- Religious Interpretations of Sanitary/Medical Responses.
- Global Pandemic and Ulama Response.
- The Concept of Health: Pesantren Perspective
Dalam acara ini, sebelumnya peserta mendaftar dan mengirimkan paper. Setelah papar diseleksi panitia, mereka lalu mempresentasikan dalam sesi panel. Paper akan diseleksi dan akan diterbitkan dibeberapa jurnal ternama, yaitu: Teosofia: Indonesian Journal of Islamic Mysticism (Sinta 2), Theologia: Journal of Ushuluddin Studies (Sinta 2), IBDA’: Journal of Islamic Culture (Sinta 2), Maghza: Journal of Qur’anic Studies and Tafsir dan JIHM: Journal of Islamic History and Manuscript.
Adapun para narasumber narsumber tersebut adalah Dr. Betania Kartika (Asia, IIUM, Malaysia), Prof. Peter Riddell (Eropa, SOAS, London), Prof. Mulyadi Kartanegara (UBD, Brunei and UIN SYAHID, Indonesia), Dr. Roslizawati Mohd Romly (Universiti Sains Islam Malaysia, USIM), Dr. Abdul Muhaya, M.A. (UIN Walisongo Semarang, Indonesia), Dr. Abdurrozaq (Selagberu, Nigeria)
Acara yang dilaksanakan secara virtual ini dibuka langsung oleh Rektor of UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Imam Taufiq dan Rektor UIN SAIZU Purwokerto, Dr. K.H. Moh. Roqib, M.Ag.
Dalam sambutannya Rektor UIN Walisongo, Prof. Imam Taufiq, menyampaikan bahwa konferensi ini meninjau kembali wacana ajaran Islam untuk mengetahui potensinya dalam meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap pandemi Covid-19.
“Dengan menggunakan pendekatan humaniora, ilmiah, teologis, konferensi ini mengkaji secara akademik pencegahan dan penyelesaian Covid-19,” terangnya.
Selain itu, Rektor juga menambahkan bahwa dengan pendekatan multi-perspektif yang bersumber dari agama dan logika intelektualitas dengan fokus pada kesehatan masyarakat.
Sementara Rektor UIN Saizu, Dr. Roqib mengatakan bahwa konferensi ini didedikasikan untuk merumuskan solusi terhadap wabah Covid-19 dari sudut pandang agama berdasarkan pada interpretasi esoteris Al-Qur’an, tasawuf, filsafat, psikologi dan etika.
“Konferensi ini ingin membuka cakrawala dan pendekatan baru terhadap isu pendekatan teologis dan dengan mempertimbangkan ajaran agama selama pandemi Covid-19 dengan nilai-nilai kemanusiaan, agama, moral, dan budaya umat manusia,” katanya.
Setelah acara panel dan pembukaan, acara dilanjutkan dengan paparan para narsumber dari berbagai negara.
Tim Web FUHum