FUHum.news – Perkuliahan mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo Semarang, tetap berjalan walaupun adanya wabah Covid-19 ini. Sejak diberlakukannya status darurat Covid-19 oleh pemerintah pusat dan daerah serta diikuti oleh UIN Walisongo, perkuliahan tatap muka ditiadakan dan dialihkan lewat pelayanan daring (online).
Para dosen FUHum bervariasi dalam memilih metode yang digunakan dalam pembelajaran online. Ada yang menggunakan aplikasi Google Classroom, aplikasi Zoom dan sebagian juga melakukan perkuliahan melalui Grup WhatsApp (WA) untuk Model perkuliahannya.
Lalu, bagaimana tanggapan mahasiswa? Apa plus-minusnya? Di bawah ini hasil penelusuran penulis kepada beberapa mahasiswa FUHum yang berhasil kami wawancarai via WA.
Kelebihan
1. Lebih Dinamis
Perkuliahan dapat dilakukan di mana saja dan lebih mudah. Misalnya, jika menggunakan grup WA, dapat dilakukan walaupun masih melakukan aktivitas lainnya. Hal ini seperti yang diungkapan Nina Nur Kamila.
“Menurutku yah dampak positifnya itu kita bisa menerima materi di tempat mana saja yang kita inginkan, kita bisa mendapatkan materi dengan sambil bersantai santai-santai,” terang mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) saat ditanya kelebihan perkuliahan online, Minggu (12/4/2020).
2. Lebih Santai
Selain Nina, Indah Nur Hanifah juga menuturkan jika kuliah online lebih santai karena perkuliahan dengan menggunakan grup WA bisa dilakukan tidak harus dengan pakaian rapi dan bisa memilih tempat yang dirasa nyaman.
“Contohnya kita dapat melakuknnya dengan duduk santai di ruang tamu dan tidak harus menggunakan pakaian rapi seperti seperti kita akan berangkat ke kampus,” terang mahasiswa IAT tersebut.
3. Waktu Bersama Keluarga Lebih banyak
Masih menurut Nina, selama perkuliahan online, menjadikan waktu bersama keluarga lebih banyak, karena dapat melakukan perkuliahan di rumah masing-masing. Jadi waktu kita bersama keluarga jadi lebih banyak karena kita tidak perlu pergi kemanapun termasuk ke kampus untuk kuliah.
4. Dapat Kuliah dan Membantu Orang Tua
Kuliah melalui online, waktu bersama keluarga pasti lebih banyak karena dilakukan di rumah sesuai anjuran pemerintah agar di rumah saja. “Dari situ kita dapat memanfaatkan waktu kita untuk membantu orang tua, seperti membersihkan rumah, memasak, berkebun dan lain sebagainya,” pungkasnya.
5. Dapat Kuliah sambil Bekerja
Bagi mahasiswa dan mahasiswi yang memiliki usaha sampingan atau kuliah dengan bekerja mereka memiliki waktu yang lebih banyak untuk mengurus pekerjaannya. Hal ini dirasakan betul oleh Muhammad Nasiruddin al Karim.
“Dampak positif dari kuliah online dalam usahaku aku lebih bisa menghandel lagi semua pekerjaan,” terang mahasiswa Prodi IAT, Minggu (12/4/2020).
Kelemahan
Walaupun banyak kelebihannya, kuliah online ternyata juga ada kelemahannya. Beberapa mahasiswa menuturkan tentang kelemahannya seperti di bawah ini.
1. Kurang Efektif
Kendala waktu misalnya. Kuliah 2 SKS dalam waktu 1 jam 40 menit. Biasanya mahasiswa menunggu petugas pemakalah untuk mengirim file makalahnya dan pemaparan materinya yang menggunakan voice note (VN). Itu membutuhkan waktu yang lumayan lama apa lagi jika terkendala sinyal, belum lagi untuk waktu absensi semua mahasiswa yang mengikuti perkuliahan tersebut. Semua itu sudah hampir memakan semua waktu perkuliahan, kita belum sempat bertanya dan dosen belum sempat menjelaskan.
Hal di atas dirasakan Irfan Prasetya mahasiswa prodi IAT. “Menurut saya pribadi dengan durasi normal perkuliahan 2 SKS berarti 1 jam 40 menit kurang efektif jika menggunakan WhatsApp Grup,” keluhnya saat diwawancarai penulis, Sabtu (11/4/2020).
2. Kurang Memahamkan/Kurang Jelas
Kurang memahamkan bagi mahasiswa karena dengan kuliah daring melalui grup WA. Misal yang bertugas presentasi itu hanya mengirimkan makalahnya dan menjelaskan dengan VN, apalagi jika dosen tidak menjelaskan ulang materi yang sudah dijelaskan oleh petugas pemakalah.
“Penjelasan terkendala karena menggunakan sistem daring itu berjarak dengan ruang. Media juga tidak dapat maksimal melayani, tak seperti bertatap muka langsung,” keluh Nailul Mustafiah, mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama (SAA) saat diwawancarai via WA, Sabtu (11/4/2020).
3. Lebih Boros Kuota
Selain itu, masih menurut Nailul, karena perkuliahannya menggunakan grup WA dan membutuhkan kuota internet untuk mengaksesnya, jadi lebih boros kuota. “Misal biasanya kebutuhan internetnya yang sedikit dan biasa difasilitasi oleh kampus sekarang ditanggung sendiri,“ pungkasnya.
Oleh karena itu, Nailul berpesan kepada teman-teman agar memaksimalkan perkuliahan, tidak hanya membuka grup WA dan absen.
Reporter: Gita Ratnasari dan Diah Ayu Puspitaningrum
(mahasiswa Prodi IAT)
Editor: Winarto