FUHUM.news – Staf Ahli Kementerian Sosial Republik Indonesia Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial berkunjung ke UIN Walisongo penasaran dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial Berbasis Mahasiswa (LKS-BMh) yang dirintis mahasiswa prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHUM) sejak tahun 2017 bersama mahasiswa rentan sosial ekonomi maupun pegiat sosial kemanusiaan (13/12/2019).
Kesempatan emas yang dimiliki LKS-BMh digunakan untuk mengenalkan progresivitas mahasiswa UIN Walisongo berkerjasama dengan pemerintah, masyarakat dan dunia perusahaan melaksanakan kegiatan-kegiatan positif tingkat daerah, nasional maupun internasional sehingga langgeng berelasi untuk misi kemanusiaan.
Bapak Drs. Asep Sasa Purnama, MSi didampingi Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah, Bapak Tegoch Hadi Nugroho dan Bapak Sadiman Al Kundarto selaku penasehat LKS-BMh tentunya Bapak Hasyim Muhammad, MAg Dekan FUHUM selaku pembina LKS-BMh menyambut ramah tamu dan anggota LKS-BMh. Silaturahim ini akan mempermudah program Kemensos dan Dinsos Jateng yang akan direalisasikan oleh anggota LKS-BMh.
“LKS-BMh yang dirintis oleh mahasiswa saya prodi Aqidah dan Filsafat Islam dan teman-temannya Mba Zaenab di fakultas maupun universitas lain melancarkan proses belajar dan mengasah kemampuan mahasiswa mampu berkontribusi saat bermasyarakat dan mengharumkan nama kampus,” kata Bapak Hasyim.
Bapak Sadiman sebagai pencetus ide berdirinya LKS-BMh juga menjelaskan LKS-BMh merupakan lembaga inovatif pertama di Indonesia lahir atas dasar Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial berprinsip gotong royong dalam kesetiakawanan sosial, sehingga inovasi yang ditawarkan mampu menarik perhatian Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bahkan Non Governmnet Organization (NGO) berkolaborasi.
“Nantinya dapat membentuk kelompok usaha bersama sebagai eksperimen Kemensos RI berkolaborasi dengan LKS-BMh UIN Walisongo dan Dinsos Jateng,” kata Bapak Asep setelah menjelaskan pentingnya mahasiswa siap menghadapi revolusi industri 4.0 untuk masa depan kaum muda khususnya Jawa Tengah.
Beliau juga menyarankan kita sebagai mahasiswa harus proaktif-preventif agar dinamika dan perubahan sosial semakin berkembang lebih baik untuk menanggulangi kemiskinan, radikalisme dan isu lainnya di desa-desa dengan cara mengembangkan potensi karang taruna.
LKS-BMh berharap adanya tindaklanjut yang konkrit dari Kemensos RI dan Dinsos Jateng setelah mereka melakukan audiensi di tahun internasional pembangunan bidang kesejahteraan sosial tahun 2020.
Penulis: Thias
Editor: Winarto