FUHum.news – Seorang sarjana selain dituntut untuk memiliki pengetahuan keahlian (hard skill), juga dituntut untuk mempunyai pengetahuan soft skill yaitu berupa ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) dan ketrampilan untuk mengatur dengan dirinya sendiri.
Demikian disampaikan Dekan FUHum UIN Walisongo Dr Hasyim Muhammad saat sambutan pembukaan acara pembekalan online bagi para calon wisudawan/wisudawati Fakultas Ushuluddin dan Humaniora ke-79 tahun 2020, Rabu (25/11/20).
“Semua sarjana tentunya berharap mendapatkan pekerjaan setelah mereka lulus, baik sebagai pegawai formal di linggkungan instansi pemerintah maupun di dunia wirausaha. Disisi lain, dunia kerja/ dunia usaha menuntut lulusan Perguruan Tinggi tidak hanya memiliki kompetensi keahlian (hard skill) saja, akan tetapi sikap/kepribadian/karakter/watak (soft skill) juga sangat penting untuk bisa dimiliki oleh setiap lulusan demi mendukung karirnya di masa depan,” tambahnya.
Dikoordinir oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, pembekalan ini dilaksanakan selama dua hari Rabu-Kamis (25-26/11/20) di Gedung O FUHum. Hari pertama, pembekalan pembelajaran tentang kelegislatifan atau sekolah legislatif. Sementara hari kedua, berupa pembekalan pengetahuan seni baca/ irama tilawatul qur’an.
Narasumber hari pertama Ali Mansyur HD., M.S.I. memberikan tentang kelegislatifan. Ali menjelaskan hal-hal yang terkait dengan persiapan sebelum menjadi anggota legislatif baik tingkat daerah II dan tingkat I maupun tingkat pusat beserta tugas dan fungsinya sebagai anggota legislatif.
Sementara narasumber kedua, Uyunil Azizah, S.Ag. menampaikan tentang ilmu seni/ irama membaca Al-Qur’an yang baik dan benar.
Menurut Wakil Dekan III Dr. Syafii, pembekalan bagi para calon wisudawan ini penting mengingat tidak semua para calon wisudawan memiliki passion yang sama dalam memilih dan menentukan pekerjaan yang akan digelutinya melainkan beragam, sehingga seringkali pekerjaan yang ditekuninya di luar dari bidang keahlian keilmuan program studi yang selama ini dipelajari.
“Salah satu indikator keberhasilan pendidikan tinggi mencakup; penguasaan mahasiswa terhadap ilmu, teknologi, seni dan tingkat penerimaan lulusan di kalangan dunia kerja. Dengan demikian, relevansi lulusan dapat dilihat dari makin kecilnya masa tunggu dan masa penyelesaian lulusan untuk mendapatkan pekerjaan,” pungkas Dr. Syafii yang disampaikan via zoom meeting. (Win)
Tim Web FUHum