FUHUM.news – Program Studi Ilmu Seni dan Arsitektur Islam (ISAI) melaksanakan Praktikum pertama tentang Penguatan Sketsa Arsitektur di Ruang Sidang Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHUM) UIN Walisongo, Selasa (15/10/19). Setelah mendapatkan materi dan pengarahan, acara dilanjutkan praktikum Sketsa Arsitektur di Kota Lama Semarang.
Aryo Sunaryo, Dosen Sketsa Arsitektur UNNES selaku pemateri menyampaikan bahwa dalam membuat sketsa arsitektur itu pada dasarnya merupakan karya yang dibuat dalam tempo singkat, medianya sederhana, ukurannya biasanya kecil dan garis adalah kekuatan dari sebuah sketsa. “Sketsa itu ibarat puisi,” tuturnya.
Pria kelahiran kudus itu juga menambahkan bahwa sketsa sebagai lukisan garis, sebagai ungkapan batin yang ringkas dan bebas, gambar latihan, penyaluran hobby, sekedar main-main, semacam ugkapan pribadi. “Sketsa itu lebih tepat untuk menampung ide atau gagasan secara simple dan tepat,” tegasnya.
Mahasiswa ISAI beruntung bisa bertemu dengan pak Aryo Sunaryo. Dosen sekaligus seniman ini juga mempunyai beberapa karya tulis di antaranya buku dengan judul ornamen nusantara, rerupa sengkalan, seni rupa nusantara. Hal tersebut diungkapkan oleh Abdullah, M.Ag. Sekretaris Jurusan ISAI. “Menjadi seorang seniman dan belum bertemu pak Aryo itu belum lengkap” tuturnya saat memimpin acara tersebut.
Sementara itu, Dr. H. Hasyim Muhammad, M.Ag. Dekan FUHUM juga mengatakan seni dan Islam itu sama sehingga setiap perilaku yang di dalamnya menggunakan perasaan. “Itu hakikat dari seni dan juga Islam,” terangnya.
Reporter: Afiyatin
Editor: Winarto