FUHum.news – Sabtu (24/10/20), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ushuluddin Sport Club (USC) Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo Semarang, menggelar Workshop Keolahragaan.
Workshop yang dilaksanakan ditengah pandemi ini selain memberikan materi, panitia juga mengajak peserta dan siapa saja untuk aktif berolahraga ditengah pandemi.
Mengusung tema “Jadikan Potensi Anda sebagai Penggerak Olahraga”, workshop ini mengundang dua pemateri utama Khoirul Muzaki, pegiat olahraga dan Achmad Faris, mantan atlet futsal, yang didampingi oleh rekannya dari Asosiasi Futsal.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung O FUHum, yang dihadiri sekitar 50 peserta, terdiri dari mahasiswa FUHum, beberapa delegasi ormawa dan UKM olahraga fakultas yang terdapat dilingkup UIN Walisongo Semarang.
Pemateri pertama Faris dan rekannya, dalam presentasi yang disampaikan memaparkan tentang keolahragaan, bahwa potensi yang ada pada diri dapat dikembangkan melalui pembiasaan latihan, kerja keras dan dukungan dari lingkungan.
Rekannya menambahkan spesifik terkait futsal, yaitu peraturan permainan dan sinyal dalam perwasitan yang perlu diketahui atlet sekaligus mencontohkan langsung didepan peserta workshop.
“Potensi yang ada perlu dikembangkan dengan konsep latihan yang benar. Beberapa tahapan seperti melakukan latihan jangka panjang, pengembangan multilateral, latihan spesialis dan pembentukan itu terjadi dengan hasil sebagai puncaknya,” ucap Faris dalam paparannya.
Materi dilanjutkan dengan penyampaian oleh Khoirul Muzaki selaku pemateri kedua, menceritakan pengalaman terkait keolahragaan, bagaimana perjuangan yang diambil sampai saat ini.
“Dulu saya suka dengan olahraga voli, sampai saya ingin daftar disekolah dengan potensi voli bagus. Bermacam halangan dari orang tua yang menginginkan hal lain sedikit banyak menghambat apa yang ingin saya harapkan.”
“Sampai sekarang masih terfikirkan bagaimana kondisi ketika orang tua kurang mendukung. Tetapi hal itu mampu dirubah dengan tekad dan perjuangan yang serius sampai saat ini saya berkecimpung diperwasitan voli,” terangnya, mengisahkan karirnya sebagai wasit.
Khoirul menambahkan, bahwa dukungan dari orang tua yang mampu merubah harapan, potensi baik yang ingin dicita-citakan serta lingkungan juga menpengaruhi dalam mengambil keputusan.
“Perlu diketahui manfaat besar yang ada,” pungkasnya spesifik menjelaskan mengenai perwasitan. Syarat-syarat, perlengkapan, tugas dan prosedur dalam mewasiti merupakan hal yang paling utama.
Setelah pemateri memaparkan, dilanjut dengan sesi tanya jawab sekaligus melemparkan pertanyaan kepada audiens. Audiens yang mampu menjawab, panitia menyiapkan doorprize hiburan sebagai bentuk apresiasi karena menyimak materi yang telah dipaparkan oleh kedua pemateri.
Acara diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan kepada moderator dan pemateri. Ditutup dengan sesi foto bersama dengan seluruh peserta yang hadir dalam acara Workshop Keolahragaan. (USC/Win).
Tim WEb FUHum