Dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Sosialisasi Moderasi Beragama di Komunitas Amerika

FUHum.news –Dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo, yang juga Sekretaris Rumah Moderasi Beragama UIN Walisongo, Luthfi Rahman, memberikan ceramah virtual tentang Islam dan Moderasi Beragama di komunitas Muslim Amerika, negara bagian Pennsylvania tepatnya di kota Philadelphia, Minggu (21/6/2020).

Dalam menyampaikan ceramah terkait dengan moderasi bergama, dia memaparkan moderasi beragama dalam konteks pemaknaan Q.S. Al Kahfi: 23-24 yakni, kita sebagai umat beragama hendaknya jangan pernah mendahului “kehendak Allah”.

“Kita dilarang untuk memastikan bahwa besok kita pasti akan melakukan hal yang kita rencanakan kecuali dengan iringan kata insyaAllah. Karena, sejatinya orang yang memastikan perbuatannya itu cermin bahwa dia dengan terlalu percaya diri  sehingga mengesampingkan keberadaan Sang Pembuat takdir dan qadla,” paparnya.

Ajaran ini juga, masih dalam penyampainnya, dengan redaksi yang serupa ada dalam Surat Yakobus 4:15 di dalam Injil Perjanjian Baru. “Mendahului kehendak Tuhan saja kita tidak diperbolehkan apalagi kita sampai merampas hak prerogratif Tuhan dengan menghakimi seseorang yang berbeda dengan kita sebagai sesat kafir,” tambahnya.

Dalam pungkasan isi ceramahnya, dia menyampaikan pentingnya sikap khouf dan raja sebagai sikap moderat orang beragama.

Sebelumnya, pada bulan puasa kemaren, dosen agama dan teori sosial tersebut diminta “Ngaji Posonan Virtual” selama kurang lebih 3 minggu melalui Zoom Meeting oleh Muslim Diaspora di kota tersebut.

Dalam Ngaji Posonan Virtual itu, Luthfi lebih cenderung mengambil materi tematik mengenai cerita hikmah yang bersumber dari kitab-kitab klasik baik karya Ulama Nusantara sendiri maupun lainnya.

Sebagai informasi komunitas Muslim itu memang asalnya merupakan semacam religious gathering untuk diaspora yang hidup di sana. Namun, seiring dengan berjalannya waktu komunitas tersebut terbuka untuk siapa saja tidak hanya warga negara Indonesia saja tetapi juga warga negara Amerika, African, American, Sudan, Palestina, Mesir dan lain-lain.

Disamping itu, aktifitasnya juga tidak terbatas hanya pengajian saja, tetapi juga aktifitas sosial lainnya seperti Bazar dan fundraising untuk korban bencana, kerja dan dialog lintas agama dengan berbagai tokoh agama lain.

Luthfi menjelaskan bahwa Komunitas tersebut merupakan tempat dimana dulu dia pernah melakukan internship ketika proses penyelesaian studi di Amerika dalam jurusan hubungan Muslim Kristen. Lebih lanjut ia menyatakan, komunitas tersebut merupakan komunitas plural yang dulunya dirintis oleh Prof. Alwi Shihab ketika beliau sedang menyelesaikan kuliah doktoralnya di Temple University.

Tim Web FUHum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *