fuhum.walisongo.ac.id, Semarang – Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHUM) UIN Walisongo menggelar Halal bi Halal civitas akademika pada Rabu, (17/4) di Aula Syekh Abdul Qodir Jaelani Gedung Q. Acara dibuka Oleh Wakil Rektor 3 Dr. H. Ahmad Hasan Asy’ari Ulamai, M.Ag.
Tausiyah Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA.
Suasana hangat dan penuh keceriaan memenuhi ruangan tersebut, riuh tawa dan kelakar semakin ramai saat Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA. Mengawali tausiyah di acara Halal Bihalal. Tema kegiatan kali ini tidak hanya sebatas tradisi, tetapi juga menyiratkan semangat persaudaraan yang mengakar kuat di kalangan civitas akademika FUHUM UIN Walisongo.
Dekan FUHUM, Dr Muhammad Sya’roni, M.Ag dalam sambutannya beliau tidak lupa memohon maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan halal bihalal, dan berharap agar langkah-langkah kedepannya dapat selalu memberikan kemudahan dan keselamatan bagi seluruh civitas akademika FUHUM UIN Walisongo.
“Kami mohon doa para sesepuh dan para guru besar, agar nantinya selama memimpin FUHUM UIN Walisongo ke depan diberi kemudahan dan kelancaran,” katanya.
Penerimaan Mahasiswa Baru Fuhum
Ia menambahkan bahwa PMB UIN Walisongo ini FUHUM menerima 640 mahasiswa, pada jalur SPAN-PTKIN ini sudah menerima 160 mahasiswa. Dia berharap tahun 2024 ini kuotanya bias terpenuhi semuanya.
Turut Hadir para Pejabat Rektorat Wakil Rektor 1 Prof Dr Mukhsin Jamil MAg, Wakil Rektor 3, Dr. H. Ahmad Hasan Asy’ari Ulamai, M.Ag., Prof. Dr. Hasyim Muhammad, M.Ag. para pensiunan dosen maupun pegawai Fuhum, Bapak Soedarto, Prof. Dr. Zuhad, , Prof. Dr. Sri Suhandjati, , serta para sesepuh fuhum yang lain.
Prof Djamil mengatakan bahwa di era teknologi IT yang serba canggih ini, semua bisa dilakukan dari rumah tanpa harus bertatap muka, termasuk juga dengan halal bi halal.
“Seseorang bisa mengucapkan halal bi halal melalui Whatsapp yang desain konsep dan tulisannya yang dibikin oleh anaknya. Namun, hal ini kurang afdhol jika tidak bertatap muka langsung seperti ini. Bermusyafahah /bersalaman rasanya lebih mantap dirasakan, ujar guru besar Ilmu Filsafat Tersebut.
Ia menambahkan bahwa, kita tidak usah kaget dengan kecanggihan teknologi di era AI 5.0 ini. Generasi gen Z memang menuntut kita agar orak gumunan.
“Beliau berpesan semoga kita semua mendapat gelar faizin yaitu kemenangan, sebagaimana kemenangan Rasulullah saat perang Badar. Maksudnya menang setelah digembleng selama sebulan di kawah candradimuka ramadhan. Yang terpenting juga, mari kita sama-sama menyatukan suasana batin kita agar selalu fitri (suci).
Kegiatan diakhiri dengan musafahah seluruh civitas akademika FUHUM di ruangan tersebut dan diakhiri dengan doa dan ramah tamah. (humasfuhum/soim)