Semarang – Fakultas Ushuluddin dan Humaniora menggelar Konsorsium nasional program studi tasawuf dan psikoterapi PTKI se-Indonesia kemarin .acara dibuka oleh Wakil Rektor I Dr Musahadi MAg.
Dr Mukhsin Jamil MAg mengatakan bahwa kelahiran program studi Tasawuf dan Psikoterapi merupakan usaha untuk berperan serta mengatasi problem yang ditimbulkan dari efek samping modernitas, yaitu manusia mengalami aleniasi diri dan krisis spiritual.
Banyak istilah untuk menggambarkan problem psikologis-eksistensial spiritual dalam diri manusia, seperti spiritual alienation, spiritual crisis, spiritual pathology, spiritual illness, fragmentasi psikologis-spiritual yang semuanya menunjukkan terkoyaknya ruang spiritual.
“Tasawuf atau sufisme diakui dalam sejarah telah berpengaruh besar atas kehidupan moral dan spiritual Islam sepanjang ribuan tahun yang silam. Selama kurun waktu itu tasawuf begitu lekat dengan dinamika kehidupan masyarakat luas, tidak hanya sebatas kelompok kecil yang eksklusif dan terisolasi dari dunia luar,” kata Dr Mukhsin Jamil MAg.
Tujuan diadakan konsorsium ini yaitu Penyamaan persepsi tentang keilmuan dan learning outcome program studi Tasawuf dan Psikoterapi, Menyediakan media komunikasi, Mengukuhkan dan menguatkan eksistensi program studi. Konferensi Konsorsium Nasional Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi untuk Pengukuhan dan Pengembangan Keilmuan Tasawuf dan Psikoterapi.
Mukhsin mengatakan bahwa dalam perkembangannya, program studi ini semula kurang diminati karena dianggap kurang menawarkan jaminan pekerjaan yang spesifik dan nama program studi Tasawuf dan Psikoterapi pun kurang populer.
Jumlah PTKI yang memiliki program studi ini pun belum banyak, padahal melihat peluang kebutuhan sebagai mana tersebut di atas, prodi ini memiliki peran yang luas dan strategis.
Dengan jumlah yang tidak banyak ini ternyata prodi-prodi tersebut belum memiliki keseragaman dalam kurikulum dan capaian pembelajaran. Banyak mahasiswa yang masih mempertanyakan kejelasan arah kompetensi kelulusannya.
Materi acara yaitu Asesmen dalam Sufi Healing oleh Dr. Abdul Muhayya, tekhnik psikoterapi berbasis sufi healing, perspektif Praktisi Oleh : Drs. Asep Hairul Gani, Psi. Materi kedua yaitu Psikoterapi berbasis Sufi healing, perspektif akademisi oleh : Prof. Drs. Subandi, PhD. (Tim Humas UIN Walisongo)