FUHum Ziarah ke Makam Ulama Rembang, Prof. Hasyim: Perjuangan, Karya dan Kiprah Mereka menjadi Inspirasi untuk Kemajuan UIN Walisongo

FUHum.news – Jajaran pimpinan, beserta para dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo Ziarah ke makam Mbah Sambu, K.H. Bisri Mustafa dan RA Kartini di Rembang, Jumat-Sabtu, (10-11/3/2023). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian ziarah 53 wali di Nusantara dalam rangka Dies Natalis UIN Walisongo ke-53.

Area Makam Kyai Bisri Mustafa

Sosok ulama pertama yang diziarahi adalah K.H. Bisri Mustafa. Tokoh NU itu, dikenal tidak hanya sebagai seorang Kyai, tapi juga budayawan, politisi dan penulis. Ayahanda Kyai Mustofa Bisri dan Kyai Cholil Bisri ini menjadi teladan bagi banyak kalangan hingga kini.

Area Makam Mbah Sambu

Makam ulama kedua yang dikunjungi adalah Sayyid Abdurrahman atau akrab dipanggil Mbah Sambu. Ia merupakan salah satu tokoh ulama legendaris di Lasem, Rembang yang merupakan putra Pangeran Benowo, putra dari Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya, Raja Kerajaan Pajang, cikal bakal Kerajaan Mataram Islam.

Area Makam RA Kartini

Adapun makam terkhir yang dikunjungi adalah RA Kartini. Istri Bupati Rembang kala itu, kendati wafat diusia 25 tahun, ia dinobatkan sebagai pahlawan perempuan yang dikenal sangat mencintai rakyatnya. Terbukti tatkala ia memohon kepada sang guru, Mbah Shaleh Darat, untuk menterjemahkan al Qur’an ke dalam bahasa Jawa Arab Pegon.

Dekan FUHum Prof. Dr. H. Hasyim Muhammad, M.Ag. turut mendampingi ziarah. Prof. Hasyim mengatakan bahwa ziarah ini selain mendoakan, juga mengingat kembali perjuangan dan kiprah para ulama agar dijadikan inspirasi untuk pengembangan UIN Walisongo baik dalam pendidikan, penelitian maupun pengabdian.

“Mbah Sambu, Kyai Bisri Mustafa dan RA Kartini selama hidupnya tak kenal lelah dalam berdakwah dan mendidik masyarakat di Jawa, khususnya daerah Rembang. Bahkan karya-karyanya, Tafsir Al Ibriz misalnya, kitab tafsir karangan Kyai Bisri Mustafa tersebut hingga ini masih terus dikaji dan dijadikan rujukan oleh berbagai kalangan. Nah, kita bisa mengambil perjuangan, karya dan kiprah para tokoh tersebut sebagai pelajaran ini untuk kemajuan kampus kita tercinta”, tuturnya di sela-sela ziarah.

HUMAS FUHum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *